Jumat, 15 April 2011

Kompetensi Profesional Guru

Penguasaan Bahan Bidang Studi
Mutu pendidilan sedikit banyak bergantung pada keadaan gurunya. Guru adalah faktor penentu keberhasilan belajar di samping alat, fasilitas, masyarakat. Menyangkut faktor guru, banyak keterampilan yang harus dimilikinya, harus dikuasainya dengan baik agar proses pendidikannya menjadi penuh bermakna dan selalu relevan dengan tujuan dan bahan ajarnya. Salah satu ketrampilan yang harus dimilki seorang guru adalah penguasan materi . Penguasaan materi menjadi landasan pokok seorang guru untuk keterampilan mengajar. Penguasaan materi/bahan ajar ini dapat dibentuk dengan dengan membaca buku-buku pelajaran.
Salah satu komponen kompetensi yang harus dimilki oleh guru sebagai seorang profesional adalah penguasaan materi/bahan ajar serta konsep-konsep dasar keilmuannya. Menurut Johnson ( 1980 ) penguasaan materi terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang akan diajarkannya itu. Dengan demikian untuk menguasai materi pelajaran diperlukan penguasaan materinya itu sendiri.
Ada dua cara memandang materi atau bahan ajar, yaitu pertama dari sudut bahan ajar, dan kedua dari sudut cara pengorganisasian bahan ajarnya.
a.    Dilihat dari sudut materi, bahan ajar dapat digolongkan ke dalam enam jenis, seperti berikut.
  • Fakta
Fakta adalah bahan yang isinya terdiri dari sejumlah fakta atau informasi yang kebenaranya tidak dapat diragukan lagi untuk diperdebatkan. Misalnya tahun-tahun sejarah atau peristiwa.
  • Konsep
Konsep adalah bahan bidang studi yang isinya berupa gagasan, ide, teori atau dalil. Konsep ini bersifat abstrak, namun akan menjadi nyata jika diwujudkan dalam bentuk benda atau perbuatan. Misalnya konsep tentang bilangan bulat dan ganjil yang dilambangkan dalam angka 2, 4, 6 dan 1, 3, 5 dan seterusnya.
  • Prinsip
Prinsip adalah tuntunan praktis bagi terselenggaranya perbuatan tertentu seperti dalam belajar dan mengajar. Bahan bidang studi prinsip merupakan bahan yang memberi landasan bagi terwujudnya suatu perbuatan yang diharapkan sehingga setiap tindakan yang dilakukan dapat dikontrol dengan baik. Contohnya prinsip belajar dan mengajar..
  • Keterampilan
Keterampilan terdiri dari keterampilan-keterampilan tertentu yang harus dikuasai, terutama yang menyangkut keterampilan motorik, seperti keterampilan mengetik, mengatur spasi, memukul bola dan lari cepat. Bahan bidang studi keterampilan banyak terdapat dalam bidang studi kejuruan. Cara mempelajarinya pada umumnya dengan tugas dan latihan.
  • Pemecahan masalah
Pemecahan maslah adalah bahan bidang studi yang mengandung unsur pemecahan masalah. Misalnya dalam IPA,  Seorang guru memberikan tugas kelompok kepada siswa untuk membuat kesimpulan mengenai bagaimana cara memanfaatkan sampah. Pokok bahasan ini dipelajari dengan metode pemecahan masalah. Pesertaa didik ditugasi untuk berpikir dan berbuat dan kemudian diakhiri oleh kesimpulan.
  • Proses
Proses adalah bahan yang melukiskan proses terjadinya sesuatu, misalnya proses terjadinya pelangi, proses terjadinya hujan, proses pengendapan atau penguapan. Bahan bidang studi proses bersumber dari pengalaman. Cara mempelajarinya adalah dengan praktikum di laboratorium atau studi lapangan.
b.   Jenis bahan bidang studi berdasarkan cara pengorganisasianya terbagi dalam empat jenis, seperti berikut.
  • Bahan bidang studi linier
Karakteristik bahan bidang studi linier disusun secara berurutan dari yang mudah menuju kepada yang sukar atau dari yang sederhana menuju kepada yang kompleks. Peran sistematiknya cukup tinggi, diajarkan secara berangsur-angsur sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Misalnya dalampelajaran matematika, bahan itu disusun dari himpunan benda-benda nyata yang kemudian dilambangkan dalam bentuk bilangan.
  • Bahan bidang studi kumulatif
Bahan bidang studi ini tidak disusun dalam serangkaian tingkatan yang berseri seperti pada bahan bidang studi linier. Pendekatan metodologisnya adalah child centered, yaitu pengajaran seluruhnya berpusat pada kebutuhan, minat, dan perhatian siswa. Bahan bidang studi ini akan berhasil diberikan mulai dari keseluruhan menuju kepada bagian-bagian. Metode pengajaran unit merupakan yang paling cocok untuk pengajaran ini.
  • Bahan bidang studi praktikal
Pendekatan untuk mempelajari bahan bidang studi praktikal adalah dengan drill atau pelatihan. Dapat pula cara menyajikannya dengan demonstrasi, tugas, dan reitasi. Peran metode demonstrasi sangat besar. Pelajaran olah raga dan kesehatan, kesenian dan kejuruan banyak mengandung bahan studi praktikal.
  • Bahan bidang studi eksperiensial
Bahan bidang studi ini erat kaitannya dengan bahan bidang studi praktikal, hanya di sini lebih menekankan unsur kreativitas. Dalam mempelajari bahan bidang studi ini siswa diharapkan dapat mengembangkan kegiatanya dalam bentuk kreativitas, tidak terlalu terikat oleh kebiasaan-kebiasaan tertentu. Bahan bidang studi eksperiensial tidak terbatas pada bidang studi keterampilan kejuruan, tetapi terdapat juga pada bidang studi IPA dan sejenisnya. Misalnya dalam pertanyaan apa yang dapat kita lakukan dengan sabut kelapa. Dari pokok bahasan ini akan keluar pikiran-pikiran yang dihubungkan kepada pengalaman, yaitu berupa hasil yang berasal dari sabut kelapa seperti keset, sapu, bahan bakar, bahkan sampai kepada aneka hiasan. Pendekatan dalam mempelajari bahan bidang studi ini bersifat child-centered, yaitu bahwa seluruh kegiatan belajar mengajar berpusat pada minat dan perhatian siswa.
Untuk memudahkan anda dalam mengajarkan jenis materi ini, anda perlu mengetahui bagaimana cara memilih bahan sesuai dengan perkembangannya. Adapun alasan pengembangan dalam pemilihan bahan adalah sebagai berikut.
  • Bahan bidang studi itu harus terseleksi dan disesuiakan dengan kebutuhan. Cara memilihnya dilakukan dengan cermat dan menggunakan kriteria tertentu.
  • Bahan bidang studi yang tidak relevan dengan kebutuhan diganti dengan yang baru. Penggantian ini dilakukan atas dasar perkembangan teknologi. Bahan bidang studi ini bersifat fundamental dan terbaru.
  • Bahan bidang studi yang semakin bertambah itu harus dipelajari melalui berbagai media komunikasi. Media dengar, media lihat, dan media gerak perlu diperluas. Proses belajar tidak terbatas di ruang kelas, tetapi juga di luar kelas, bahkan sampai ke luar sekolah.
  • Bahan bidang studi yang makin bertambah itu dipelajari melalui berbagai pendekatan, baik pendekatan metode penyampaian pelajaran maupun media pembelajaran yang digunakannya.

Tidak ada komentar:

tekad sekolahku


Belajar Bhs.Inggris OL

Liris

ArsipBlogq