Senin, 21 Maret 2011

Mengintip Supervisi

Selamat Jumpa Guru SD, Bravo for You of All (cocok nggak sih bahasa Inggrisnya?)
Ketika saya mendapatkan 'supervisi', ada sesuatu yang aneh. Sayan tidak habis pikir apa yang sebenarnya ditakuti oleh para guru? apakah wibawa pengawas yang 'berakting' wibawa? kepala sekolah yang membingungkan? atau guru itu sendiri yang 'mbalelo' ?

Kawan guru yang terhormat, saya juga terkadang jengah dengan supervisi. Ada kesan supervisi itu mencari kesalahan, mencari kambing hitam karena kesalahan seseorang yang bingung tidak mampu melaksanakan tugasnya....(bukankah banyak teman guru yang belum sampai pada titik tertentu langsung menduduki jabatan kepsek, atau pengawas?) Salah siapa ini? Salah yang ambisius atau kesalahan yang mengangkatnya? (kasihan dong bupati...ditimpa dosa karena pajabat yang diangkatnya)

Saya heran juga mengapa target untuk mengetahui duduk persoalan tidak didahului? Mengapa justru 'gaya' meng-supervisi yang menjadi 'bawaan-ceremonial' dijadikan pokok? Seyogyanya segala urusan pendidikan dan tatalaksana di dalamnya harus diketahui terlebih dahulu, termasuk melihat kemampuan diri sendiri terhadap objek kerja yang menjadi pokok masalahnya. Secara pribadi saya tidak peduli siapa yang menjadi pemimpin, supervisor atau pengawas dan kepala sekolah, apakah dia muda, tua, bandotan. Saya hanya tahu mereka punya disiplin kemampuan bagiamanapu memenejnya. Karena di sekitar para 'bos' itu banyak kawan/teman guu yang memiliki kompetensi yang juga -mungkin-harus dimiliki oleh pengawas dan kepala sekolah termasuk mutlak harus dimiliki oleh kepala UPTD-Pendidikan kecamatan.

Kawan guru...sekarang tinggal kita...apakah ingin menjadi guru karena mata pencaharaian atau matapencaharian dari profesi guru. Tinggal kawan-kawan yang menilai diri sendiri : apa yang telah kita berikan untuk siswa kita, bukan memunculkan kalimat tanya : kapan saya disertifikasi?

Tanggungjawab moral dari beban sertifikasi guru +embel2 pofesioanal = $$/??luarbiasa, adalah tandatanya besar. Benarkah saya Profesional? Mampukah saya membuat silabus tanpa 'kopas'? Dan.....
Ini saya tulis karena saya guru SD dan secara otomatis diri sendiri juga yang dikritik
Dan kawan guru yang terhormat lihat dulu/download sesutu di blogq ini agar sedikit memudahkan kita berbuat sesuai yang dikehendaki 'bos'

salam...selamat mengajarki Karaeng!





Tidak ada komentar:

tekad sekolahku


Belajar Bhs.Inggris OL

Liris

ArsipBlogq